
Apresiasi Pengiriman 10.000 Ton Beras ke Palestina. Dorong Indonesia Pimpin Diplomasi Pangan Global
Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menyampaikan apresiasi atas langkah konkret Menteri Pertanian yang mengirimkan 10.000 ton beras ke Palestina sebagai bentuk nyata solidaritas kemanusiaan Indonesia.
Ketua Bidang LHKP PP KAMMI, Aulia Furqon, menyatakan bahwa bantuan ini bukan sekadar aksi simpatik, tetapi bagian dari strategi diplomasi pangan global yang harus berakar pada kedaulatan pangan nasional. “Kami mengapresiasi kebijakan Menteri Pertanian yang tepat sasaran. Bantuan pangan bukan sekadar simpati, tapi strategi yang menunjukkan Indonesia berdaulat dan siap memimpin diplomasi pangan dunia,” tegasnya.
Furqon menambahkan, “Ini bukan semata soal memberi makan, tetapi tentang menunjukkan bahwa Indonesia mampu berbagi dengan bangsa lain yang tertindas. Diplomasi pangan tidak boleh berhenti pada seremoni, tapi harus menjadi gerakan berkelanjutan dan strategis. Memberi makan hari ini adalah bentuk kepedulian, namun membantu mereka bisa menanam untuk masa depan adalah bentuk nyata perlawanan terhadap ketidakadilan.”
PP KAMMI juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan cadangan pangan nasional agar bantuan luar negeri tidak mengorbankan ketahanan pangan dalam negeri. Mereka mendorong terbentuknya poros diplomasi pangan Indonesia dengan memperkuat inovasi teknologi, riset benih unggul, dan pengembangan SDM pertanian.
“Indonesia harus melangkah dari sekadar negara agraris menjadi pemimpin agrikultural dunia—dalam produksi, inovasi, dan keadilan,” tutup Furqon. Sebagai organisasi kepemudaan, PP KAMMI menyatakan siap terlibat dalam inisiatif kemanusiaan berbasis pertanian sebagai bentuk komitmen terhadap keadilan pangan global.
Sumber: Beritasatu.com