
BSIP NTB Dukung Agroforestri Perhutanan Sosial Untuk Swasembada Pangan
#SobatTani, Kementerian Kehutanan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian serta Perum Perhutani melaksanakan Penanaman Serentak Agroforestry Pangan dengan mengintegrasikan tanaman Padi Lahan Kering dengan Tanaman Serbaguna (Multi-Purpose Tree Species/MPTS) dengan pola agroforestry. Kegiatan ini merupakan bagian dari optimalisasi pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan yang dilakukan dengan pendekatan pola, yaitu dengan mengintegrasikan tanaman pertanian dengan tanaman kehutanan untuk mencapai manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial.
Penanaman dilakukan secara serentak, Selasa, 4/2/2025 oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni berpusat di areal Hutan Kemasyarakatan KTH Tani Jaya 4, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Diikuti serentak secara virtual pada 6 lokasi Balai PSK salah satunya di Kabupaten Lombok Tengah dan juga di 3 regional wilayah kerja Perum Perhutani.
Selain itu juga penanaman serentak dilakukan di lokasi 17 Provinsi yang tersebar di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat dan Bali. Secara keseluruhan, terdapat 26 titik lokasi penanaman di seluruh Indonesia.
Sementara itu, penanaman di Provinsi NTB dilakukan oleh Direktur Jenderal PDASRH dan Direktur PKTHA dari Kementerian Kehutanan bersama Pj. Gubernur NTB, Asisten II Setda NTB, Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Kepala BB Proteksi Perbenihan Perkebunan Surabaya, Kepala BSIP NTB, Kepala Balai LHK Bali Nusra, Distanbun NTB; Kadis Ketahanan Pangan NTB; Plt. Kadis LHK NTB; Kadis Pertanian Lombok Tengah; Kepala BI; Camat Praya Barat Daya, Kades Kabul dan Kelompok hutan tanaman rakyat (HTR) di lokasi Hutan Tanaman Rakyat KSU Makmur Bersama Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, Kementerian Kehutanan melalui program perhutanan sosial bersama dengan Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan agroforestry untuk tanaman pangan seluas ± 1,9 juta hektar.
Dari luasan tersebut, terdapat areal yang sesuai untuk komoditas padi lahan kering seluas ± 389.406 hektar. Sehingga, jika ditambahkan potensi pada areal Perhutani maka terdapat potensi areal untuk pengembangan padi lahan kering seluas ± 419.462,37 hektar. Untuk rencana pengembangan penanaman serentak yang dilaksanakan pada tahap pertama adalah seluas ± 111.176,18 hektar di 6 lokasi Balai PSKL seluruh Indonesia.
Kegiatan penanaman agroforestry pangan serentak ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung swasembada pangan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ketahanan pangan yang kokoh dan mandiri, sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah untuk menjadikan hutan melalui pengembangan agroforestry sebagai cadangan pangan agroforestry.
Direktur Jenderal PDASRH Dyah Murtiningsih di NTB mengharapkan agar kegiatan ini menjadi momentum untuk menuju masa depan yang lebih baik dengan semangat gotong royong, serta membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara, khususnya dalam mewujudkan kesuburan hutan dan ketahanan pangan.
Ia juga mengungkapkan bahwa secara nasional, terdapat 14.800 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang mengelola sekitar 100 jenis komoditas, termasuk hasil hutan kayu dan non-kayu. Bahkan, NTB telah berhasil mengekspor komoditas kemiri ke Abu Dhabi yang difasilitasi Bank Indonesia.
Penjabat (PJ) Gubernur NTB, Hasanudin menyatakan bahwa program agroforestri pangan harus terus diperluas guna menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas lahan.
“Kami di daerah mendukung program swasembada pangan nasional, dan akan kami kawal serta evaluasi secara berkala pelaksanaan program ini di daerah,” tandasanya.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, dilakukan penyerahan bibit secara simbolis kepada Kelompok Tani Makmur Jaya di Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Bibit yang diserahkan meliputi 676 bibit kemiri serta 1.758 bibit kelengkeng, mangga, alpukat, dan jambu kristal.