BSIP NTB, KOMISI IV DPR RI SELENGGARAKAN BIMTEK STANDAR PRODUKSI BENIH TANAMAN DI KSB
Dalam rangka mendukung produksi benih tanaman terstandar untuk peningkatan produktivitas dan penyediaan pangan di tengah ancaman anomali iklim, BSIP NTB kerjasama Komisi IV DPR RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis “Standar Produksi Benih Tanaman Mendukung Peningkatan Produktivitas dan Penyediaan Pangan di NTB” di Aula Kantor Camat Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Senin (7/8/2023).
Hadir dalam acara tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI, Tim BSIP NTB, Dinas Pertanian Kab. Sumbawa Barat, Kepala BPSB NTB, Camat Poto Tano, Penyuluh Pertanian & POPT, dan para Petani.
Dalam arahannya, Anggota Komisi IV DPR RI (Dr. H. Muhammad Syafrudin, ST., MM) menyampaikan terima kasih kepada petani karena petani adalah penopang ketahanan negara.
HMS berharap bimtek ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menopang ketahanan pangan di indonesia.
HMS juga mendorong petani KSB agar selalu menjaga spirit dan melihat peluang yang ada untuk menjadikan Kabupaten Sumbawa Barat menjadi kabupaten mandiri benih.
"Selagi ada matahari tidak boleh ada yang kehilangan harapan"
Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si) berharap petani bisa aktif dan bersemangat mengikuti bimtek, dan mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat kepada petani. Kepala Balai menyampaikan bahwa tanggung jawab kita semua adalah untuk menyediakan pangan dan petani adalah pahlawan pangannya. Olehnya, dengan potensi KSB diharapkan bisa menjadi kabupaten mandiri benih.
"Kita produksi disini benihnya, bahkan kita jual ke daerah lain sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani".
Kepala Balai juga mensosialisasikan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yang merupakan transformasi dari Badan Litbang Pertanian sesuai dengan Perpres No. 117 tahun 2022 dan juga tugas pokok BSIP NTB yaitu “Melaksanakan penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian spesifik lokasi”.
“Tujuan standar sesuai UU 20 tahun 2014 adalah untuk meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produk, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat; Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya; meningkatkan kepastian, kelancaran dan efisiensi transaksi”. Kalau dulu tusi kami penelitian dan pengkajian, di badan baru BSIP ini levelnya lebih tinggi yaitu menyiapkan, merumuskan dan membuat standar instrumen (fisik, biologi, dan sistem) pertanian.
Kepala Bidang Penyuluhan (Hasan Basri, SP) mewakili Kepala Dinas Pertanian Kab. Sumbawa Barat berharap kegiatan bimtek ini dapat bermanfaat untuk memaksimalkan potensi Sumbawa Barat.
"Dengan potensi yang dimiliki Sumbawa Barat, diharapkan agar kita terus berinovasi untuk menghasilkan benih yang bermutu dan terstandar yang kemudian mewujudkan kabupaten sumbawa barat menjadi kabupaten mandiri benih. "
Camat Poto Tano (Abdullah, S.Pd) mengucapkan selamat datang di kecamatan Poto Tano, berterima kasih telah melaksanakan bimtek dan memohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Beliau berharap HMS bisa terus melanjutkan ikhtiar membangun NTB kedepan.
Selanjutnya penyampaian materi oleh para narasumber: 1). Prosedur dan Tata cara Sertifikasi Benih Tanaman Pangan oleh Edy Purwo Asbianto, SP (Kepala BPSB NTB); 2) Standar Instrumen Produksi Benih Padi Inbrida oleh Sabar Untung, SP; 3) Pengenalan Varietas Unggul Tanaman Pangan (Pajalegum) oleh Feriman, STP.
Untuk mendukung penyediaan benih terstandar, Anggota Komisi IV DPR RI (Dr. H. Muhammad Syafrudin, ST., MM) menyerahkan benih VUB Padi Inpari 48 Blas kepada kelompok tani.
VUB Padi Inpari 48 Blas mempunyai keunggulan rata-rata hasil GKG sebesar 7.64 t/ha dengan potensi hasil 9.13 t/ha. Varietas ini juga memiliki ketahanan wereng coklat, agak tahan terhadap hawar daun bakteri, dan memiliki ketahanan terhadap 4 ras penyakit blas. Varietas ini memiliki rendemen beras pecah kulit berkisar 77.8% dan beras kepala 95.1%, tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa setara Ciherang, yaitu besar 23.58%.
Diharapkan varietas ini dapat menjadi alternatif pengganti varietas Inpari 32 bagi petani untuk dikembangkan di lahan sawah irigasi