BSIP NTB LAKSANAKAN LOKAKARYA LANJUTAN IDENTIFIKASI RANTAI NILAI PROGRAM ICARE
Dalam rangka tindak lanjut hasil Lokakarya Identifikasi Rantai Nilai dan gap analisis pada program ICARE (Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment) kerjasama BSIP Kementerian Pertanian dengan Bank Dunia di Kabupaten Lombok Tengah guna finalisasi rencana bisnis (business plan), PIU BSIP NTB melaksanakan lokakarya lanjutan identifikasi rantai nilai di Rumah Makan Telu Telu, Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (2/10/2023).
Hadir dalam acara tersebut BSIP NTB, Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Tengah, UNRAM, Sekretaris Dinas Pertanian Lombok Tengah, para Kepala Bidang lingkup Dinas Pertanian Lombok Tengah, Kepala UPT HPT Keswan 3 Kecamatan dan Penyuluh (Praya, Praya Tengah, Praya Barat), Ketua Koperasi kelompok tani, off taker, Tim ICARE BSIP NTB.
Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si) menyampaikan bahwa hajat kita hari ini adalah melanjutkan lokakarya rantai nilai yang telah dilaksanakan guna finalisasi business plan.
“Dari business plan yang tertuang didalam Bisnis Model Canvas nantinya bisa menjadi dasar untuk difasilitasi dalam program ICARE kedepannya. Mari kita cermati baik baik”.
Koperasi nantinya diharapkan menjadi lembaga ekonomi petani yang dapat memenuhi kebutuhan petani kedepannya. Olehnya, diharapkan semua kelompok tani dapat dengan sadar membentuk koperasi yang terdiri dari petani senior, wanita tani dan petani milenial sehingga dapat didukung oleh program ICARE guna meningkatkan kesejahteraan.
“Dapat dilaporkan bahwa Program ICARE 2023 sudah dimulai dari validasi CPCL dengan pemetaan peta polygon dan pengambilan sampel tanah untuk dianalisis dan di overlay dengan status hara, status hidrologi sesuai peta lokasi. telah dilaksanakan juga Sekolah Lapang dan Training kepada trainer. Semua produk yang dihasilkan dalam program ICARE ini juga sudah terstandar sesuai tupoksi kami. Ini baru langkah awal, kedepan kita harus bisa berlari lebih kencang untuk kesejahteraan petani”
Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Lombok Tengah dan semua stakeholder dalam mensukseskan program ini.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Ikhsan, S.Hut) Kabupaten Lombok Tengah menyampaikan dukungannya terhadap program ICARE.
“Program ini mengajarkan kita untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi, karena tidak ada program yang berhasil tanpa kolaborasi. Dalam program ini koperasi harus menjadi garda terdepan guna meningkatkan kesejahteraan petani. Kami dari Dinas Koperasi siap mendukung dengan memberikan jaminan legalitas kepada koperasi. Kita harap program ini mampu memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk mengembangkan kelembagaan guna meningkatkan kesejahteraan petani. Kami apresiasi kepada Kementan yang telah menempatkan koperasi sebagai leading sector dalam program ini”.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah (Ir. M. Kamrin) dalam arahannya menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini kita satukan persepsi dalam mensukseskan program ICARE kedepan.
“Koperasi adalah leading sector dalam program ini, sehingga mari kita serius mempersiapkan kelembagaannya sehingga diharapkan kedepan koperasi bisa menjadi korporasi. Diharapkan koperasi yang terlibat dalam program ICARE ini mempunyai rencana kerja yang jelas, logis dan sesuai dengan kemampuannya sehingga bisa menghasilkan nilai tambah guna meningkatkan kesejahteraan petani. Kami Dinas Pertanian bersama seluruh PPL di semua wilayah akan terus membina dan bersama petani.”
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan Review Hasil Survei Pelaku Rantai Nilai Komoditas Jagung dan Ayam oleh Dr. Ir. Sasongko WR, M.Sc dan diskusi.
Terdapat 5 koperasi tani yang sudah berbadan hukum, yang nantinya menjadi pelaksana bisnis program ICARE.
Pada sesi diskusi, sudah mulai mengerucut arah bisnis dari masing-masing koperasi yang didasarkan pada potensi sumberdaya alam, SDM petani, dan fasilitas pendukung yang tertuang dalam Bisnis Model Canvas.