BSIP NTB SELENGGARAKAN BIMTEK PENERAPAN STANDAR PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA
Dalam rangka meningkatkan kapasitas petani peternak, penyuluh, dan pelaku usaha dibidang pertanian, BSIP NTB melalui Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Penerapan Standar Produksi Benih Jagung Hibrida Mendukung Logistik Benih di Kawasan Korporasi Petani Lombok Tengah” di Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Senin, (14/8/2023).
Hadir dalam acara tersebut Kepala BSIP NTB, Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Kepala BPSI Tanaman Serealia, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pertanian Prov. NTB, BPSB NTB, Kepala Bidang Dinas Pertanian Lombok Tengah, Kepala UPT HPT Keswan dan Penyuluh 3 Kecamatan, Tim PIU BSIP NTB, Pengurus Koperasi, kelompok tani dan penyuluh pertanian.
Kepala BSIP NTB (Dr. Ir. Awaludin Hipi, M.Si) menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan rangkaian dari program ICARE integrasi jagung dan Ayam KUB kerjasama BSIP Kementan dengan Bank Dunia yang sudah dimulai persiapannya sejak 2021. Lombok Tengah dipilih menjadi lokasi ICARE karena Lombok Tengah memiliki potensi untuk pengembangan jagung dan ayam kampung untuk bahan baku kuliner. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung gelar event Internasional seperti WSBK, Motor GP, dll.
Kepala Balai juga menyampaikan bahwa dalam mendukung program ICARE perlu penyiapan benih unggul yang terstandar.
“Jika ingin swasembada suatu komoditas maka swasembada benihnya dulu. Jika kita produksi benih sendiri, kita harapkan harga benih terjangkau dan dapat mendongkrak produksi yang muaranya mendukung kedaulatan pangan. Kami harapkan lahir penangkar dari koperasi di 3 kecamatan yang kedepan yang akan mendukung kegiatan ekonomi dalam pengembangan program ICARE”
Disampaikan juga terima kasih atas dukungan pemerintah daerah Lombok Tengah dan semoga kegiatan ini berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat petani/peternak kedepan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah (Ir. M. Kamrin) dalam arahannya menyampaikan bahwa bimtek ini merupakan rangkaian kegiatan dalam mendukung program ICARE di Lombok Tengah. Dengan Bimtek diharapkan kelompok tani dapat menerapkan standar produksi benih jagung, pengendalian Hama & Penyakitnya, dan mandiri benih.
Kadis Pertanian juga menyampaikan rasa syukurnya dan mengapresiasi atas dipilihnya Lombok Tengah sebagai pilot project program ICARE di NTB.
“Saya berharap kita semua terus berjuang all out mensukseskan program ICARE dengan menguatkan kelembagaan kelompok tani dan koperasi serta konsisten dengan standar proses yang diterapkan dalam program ICARE menuju kemandirian benih di Kabupaten Lombok Tengah. Olehnya, Kelompok tani harus kuat, kompak, satu pemikiran dan berorientasi bisnis yang muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Petani adalah Pahlawan. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari jasa petani. Kita mampu merdeka karena kita tangguh mencukupi pangan kita".
Selanjutnya penyampaian materi oleh para narasumber: 1) Penerapan Standar Produksi Benih Jagung Hibrida oleh Dr. Amin Nur, SP., M.Si (Kepala BPSI Tanaman Serealia); 2). Standar Pengendalian Hama dan penyakit pada tanaman Jagung oleh Ir. Baiq Rahmayanti, M.Si (Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pertanian NTB); dan 3). Prosedur dan Tata Cara Sertifikasi Benih Jagung Hibrida oleh Akhmad Suhandi, SP (BPSB NTB).
BSIP NTB melalui Unit Pengelola Benih terStandar (UPBS) telah banyak menghasilkan benih jagung terStandar seperti jagung hibrida Nasa-29 dan JH-37 yang berpotensi hasil tinggi. Nasa-29 berpotensi bertongkol 2, potensi hasil 13,5 ton/ha, umur panen 100 hst dan rendemen biji tinggi 62%. JH-37 yang toleran kekeringan, potensi hasil 12,5 ton/ha, stay green potensi untuk pakan ternak. Jakarin, jagung komposit lebih toleran kekeringan, benih dapat diproduksi sendiri oleh petani melalui seleksi lapangan.