
NTB MERIAHKAN PANEN RAYA PADI SERENTAK DI 14 PROVINSI BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Nusa Tenggara Barat (NTB) turut meramaikan kegiatan Raya Padi Serentak yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat yang melibatkan 14 provinsi yang berpusat di Majalengka Jawa Barat. Kegiatan ini sebagai wujud komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan nasional dan NTB sebagai salah satu kontributor utama. Dengan kontribusi mencapai 9% dari total produksi beras nasional, NTB semakin menunjukkan peran pentingnya dalam ketahanan pangan Indonesia.
Acara yang dipusatkan di Kelompok Tani Embal Bau, Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Gubernur NTB Lalu Iqbal, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, serta jajaran pemerintah daerah dan instansi vertikal terkait, termasuk tim dari Kementerian Pertanian. Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota se NTB yang secara serentak melakukan panen di lokasi masing-masing dan tersambung melalui zoom.
Acara diawali dengan dialog interaktif bersama Gubernur NTB, di mana para petani menyampaikan apresiasi mereka terhadap pemerintah. Salah satunya adalah dukungan dalam penyediaan dan distribusi pupuk yang sangat membantu produktivitas mereka. Selain itu, harga pembelian pemerintah gabah yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram juga memberikan kebahagiaan bagi para petani, meskipun ada beberapa kondisi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini.
Dalam kesempatan ini, Kementerian Pertanian memberikan dukungan penuh, diwakili oleh Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Tenaga Ahli Kementerian dan BRMP NTB menyerahkan benih padi kepada kelompok tani sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi di NTB.
Selanjutnya panen bersama yang diadakan secara virtual, dengan acara yang juga diikuti langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, melalui platform Zoom. Dalam laporannya, Gubernur NTB melaporkan bahwa total produksi beras NTB tahun lalu sebesar 1,4 juta ton dengan surplus sekitar 155 ribu ton. Tahun ini pada masa tanam pertama (MT-1) atau hanya 4 bulan NTB sudah memproduksi 900 ribu ton lebih dengan surplus hampir 300 ribu ton," jelas Lalu Iqbal.
Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah dalam mendukung sektor pertanian di Indonesia. Beliau mengungkapkan rasa bangganya terhadap upaya yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan ini dan mendorong terus tumbuhnya sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan ini tidak hanya sebagai bentuk upaya dukungan pemerintah daerah terhadap program pencapaian program swasembada pangan namun juga memperkuat posisi NTB sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia.