OPTIMALISASI KUALITAS BENIH MELALUI SEKOLAH LAPANG PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA
#SobatTani, Tingginya kebutuhan akan ayam kampung di Lombok Tengah menciptakan peluang strategis bagi para peternak untuk mengembangkan usaha mereka. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah tingginya harga pakan. Untuk mengatasi kendala ini, BSIP NTB menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang dan Bimbingan Teknis Penerapan Standar Produksi benih jagung Hibrida. Melalui kegiatan ini, para pelaku kegiatan ICARE, khususnya penangkar jagung, dapat memperkuat kapasitas mereka dalam mengembangkan benih jagung. Pengembangan benih jagung ini bertujuan untuk menunjang ketersediaan pakan, sehingga dapat mendukung program ICARE secara keseluruhan.
Kegiatan dilaksananakan Praya Barat yang dihadiri Koordinator Fungsional BSIP NTB, Kepala UPT Kecamatan Praya Barat, Pemangkar benih jagung, BPSB Kabupaten Lombok Tengah, dan BPSB Provinsi NTB.
Koordinator Fungsional dalam kegiatan tersebut menyampaikan tujuan dari sekolah lapang. Sekolah lapang adalah sebuah pelatihan produksi benih jagung bermutu, di mana seluruh proses belajar mengajar dilakukan di lapangan dengan melibatkan para penangkar secara aktif. Beliau juga menekankan bahwa proses perbenihan berbeda dengan proses budidaya, karena memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, Koordinator Fungsional BSIP NTB mengimbau agar peserta fokus dan serius dalam mengikuti setiap tahapan pelatihan.
Kepala UPT juga berharap kepada seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan serius mengingat pentingnya materi ini bagi para penangkar benih untuk menunjang kegiatan ICARE. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam teknik penangkaran benih yang baik dan benar, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hasil pertanian. Diharapkan para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman, sehingga hasil dari pelatihan ini dapat diterapkan secara efektif di lapangan.
Untuk menunjang kegiatan tersebut materi yang diberikan pada kegiatan tersebut Standar Produksi benih jagung hinrida, pengendalian OPT pada tanaman jagung dan Prosedur dan tata cara sertifikasi produksi benih jagung.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk membangun jejaring dan kerjasama antara penangkar benih, yang dapat memperkuat komunitas dan mendukung pertukaran informasi serta praktik terbaik di bidang ini.