
Workshop Percepatan LTT Digelar di Wawo: Rangkaian Roadshow ke 8 di Kabupaten Bima:
24 Mei 2025 — Semangat mewujudkan kemandirian pangan terus bergulir di Kabupaten Bima. Hari ini, Workshop Swasembada Pangan yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wawo menjadi rangkaian terakhir roadshow yang telah menyasar 8 titik lokasi sejak 16 Mei 2025.
Workshop di Wawo dihadiri oleh Kepala BRMP NTB, Koordinator Penyuluh Distanbun Kabupaten Bima, para penyuluh lapangan Kecamatan Wawo, perwakilan Babinsa, serta perwakilan kelompok tani yang antusias mengikuti kegiatan hingga selesai.
Dalam sambutannya, Kepala BRMP NTB menekankan pentingnya transformasi pertanian menuju sistem usaha tani modern dan terintegrasi dari hulu hingga hilir melalui penguatan Brigade Pangan. Beliau menyebut Kabupaten Bima kini menjadi penopang utama swasembada pangan di NTB, dengan capaian optimalisasi lahan (OPLAH) meningkat signifikan dari 1.000 menjadi 4.000 hektare—nyaris setengah dari target provinsi sebesar 10.000 hektare.
Kepala BRMP NTB juga menegaskan bahwa percepatan LTT padi merupakan fokus utama yang harus segera ditindaklanjuti. Merujuk pada arahan Menteri Pertanian RI, target nasional sebesar 1 juta hektare tanam per bulan hanya dapat tercapai dengan kontribusi aktif dari daerah, termasuk Kabupaten Bima. Untuk itu, ia mendorong optimalisasi penggunaan pompa bantuan tahun 2024 dan percepatan pengusulan CPCL pompa tahun 2025, khususnya pada lahan-lahan yang memiliki sumber air potensial.
Dari rangkaian roadshow selama 8 hari, tercatat sejumlah output strategis, salah satunya adalah penguatan target LTT reguler Kabupaten Bima sebesar 47.662 hektare, dengan luas baku sawah mencapai 42.275 hektare—tertinggi ketiga di NTB.
Di sisi spasial, kegiatan ini juga berhasil menghasilkan peta digital seluas 4.528,8 hektare melalui proses poligonisasi CPCL OPLAH, sebagai dasar perencanaan yang lebih akurat dan terukur.
Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen BRMP dalam mendukung program swasembada pangan secara konkret dan terukur, serta mempertegas peran Kabupaten Bima sebagai motor penggerak ketahanan pangan di Nusa Tenggara Barat.